Laman

Rabu, 17 Februari 2016

Matahari Senja


Matahari, bagiku matahari itu hebat dan perkasa. Punya cahaya sendiri dan berani. Memberikan kehidupan bagi semesta. Bersinar sesuai titah Tuhan. Keberadaanmu hidup bagi orang lain. Kadang kau bersinar terang, kadang kala juga meredup. Kau lelah??? Ku rasa tidak. Kau hanya menyeimbangi peran dalam semesta. Tau kapan harus bersinar terang dan tau kapan harus meredup.


Ditunggu sepanjang hari sesuai kebermanfaatanmu. Dan yang paling berkesan, saat senja kau bersama langit menjelma menjadi mega kemerah-merahan. Dimana semua orang tidak menggurutu, tapi menikmati keindahanmu. Meski telah senja, keindahanmu mempertemukan satu dengan yang lain, mengakrabkan hubungan dan menumbuhkan cinta.


Begitu juga denganku, aku selalu suka dengan matahari senja. Meski Kau sendiri terbakar panas, tapi memberikan hidup dan melihat kebahagiaan orang lain itu lebih dari cukup. Saat semua telah bahagia, pelan-pelan kau kembali ke peraduan. Tak hanya memberikan hidup, kehadiranmu juga alarm pengingat bersujud kepada Tuhan. Sekali lagi, ketakjuban ku padamu bertambah.


Mungkin aku akan berdesah, Tuhan bolehkan senja sedikit lebih lama??? Agar aku bisa menatap lebih lama dan menghabiskan waktu senja bersamanya. Tapi aku tersadar, Kau datang dan Pergi sesuai dengan Titah Tuhan. Kau dari Nya dan Kembali padaNya. Meski demikian, saat malam tiba, Kau berikan sinarmu pada rembulan. Membuktikan walau tanpa raga, sinarmu tetap memberikan hidup. Aku memang tak bisa melihatmu sepanjang hari, tapi hangatmu selalu terasa.


Semoga, ketika senja tadi Kau melihatku tersenyum. Matahari SenjaKu.

Tidak ada komentar: