Laman

Rabu, 30 Maret 2016

Perpustakaan Unsyiah; “Rumah Makan” Masa Kini


Pustaka Unsyiah (Tampak Depan)

Apa yang terlintas di benak anda ketika ada yang menyebutkan kata “pustaka”? Sebagian besar menjawab; buku, rak yang penuh dengan ratusan buku, buku tua, mahasiswa, suasana sepi, mereka yang suka ke sana “kutu buku”, dan ada pula yang menjawab: “tempat Rangga dan Cinta bertemu untuk pertama kali” Hehehehe. Apapun yang terlintas di benak anda, jika anda akademisi perpustakaan adalah suatu tempat paling berperan penting dalam perjalanan studi anda. Jika anda orang biasa, perpustakaan adalah wadah untuk melepas “dahaga” pengetahuan dan wawasan.

Saya rasa sebagian besar siswa dan mahasiswa pernah mengunjungi pustaka. Kenapa sebagian? Belum tentu semua penah ke perpus (kata lain dari perpustakaan), karena saya pernah bertemu dengan mahasiswa salah satu kampus yang belum sekali pun menginjakkan kakinya ke perpus, saat itu ia berstatus mahasiswa menuju tingkat akhir. Tak tau bagaimana caranya mengerjakan semua tugas dan skripsi. Semoga sekarang ia sudah melangkahkan kaki kesana.


Suasana di dalam Pustaka

Perpustakaan menjadi bagian penting bagi mahasiswa. Menambah wawasan, mengerjakan tugas, mencari referensi, mengakses jurnal, dan memuaskan “dahaga” intelektual. Sangat kursial dalam referensi keilmuan, karena keilmuan tanpa referensi valid sama seperti omong kosong. Para akademisi adalah mereka yang memiliki keilmuan valid dan gemar membaca. Bukankah anjuran membaca merupakan firman yang pertama kalinya di terima Rasulullah? Pun orang bilang “membaca adalah jendela dunia”. Maka perpustakaan adalah jalan menuju “jendela” itu. Tak perlu jauh-jauh keliling dunia, cukup buka buku dan bacalah. Cukup kunjungi perpustakaan terdekat, baik itu perpustakaan universitas maupun daerah. Disana banyak ilmu dan wawasan yang bisa didapatkan secara percuma alias gratis.

Adalah Pustaka Unsyiah, pustaka kampus jantong hatee ureung Aceh yang berdiri sejak tahun 1970. Awalnya berlokasi di Fakultas Ekonomi Unsyiah. Kemudian pada tahun 1994 berpindah ke gedung baru yang berdekatan dengan Kantor Pusat Adminitrasi (KPA). Peristiwa tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 tidak membawa dampak besar bagi pustaka Unsyiah, karena gelombang tidak sampai ke tempat pustaka berdiri. Sekarang bangunannya terletak di samping gedung rektorat Universitas Syiah Kuala, kota Banda Aceh, Aceh. (Sumber: detak-unsyiah.com)

Ratusan Buku 

Seiring berjalannya waktu, pustaka Unsyiah semakin berbenah diri dan melakukan inovasi-inovasi terbaik. Memiliki fasilitas yang memadai dan pelayanannya sudah sesuai dengan ISO. Perkembangan teknologi telah mengemas beberapa aplikasi menjadi lebih apik, menarik dan cool. Sebagai jalan menuju perpustakaan perguruan tinggi terbaik di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Selaras dengan visi 2018 Perpustakaan Unsyiah "Terkemuka dan BErdaya Saing di Asia Tenggara".

Visi tersebut tak hanya omong kosong belaka. Terbukti sejak tahun 2013 Pustaka Unsyiah telah mengembangkan aplikasi Skripsi, Thesis, dan Disertasi Online yang dapat diakses di http://etd.unsyiah.ac.id . ETD (Elestronis Theses and Dissertations) saat ini sudah terindex di Google Scholar, OCLC, WorldCat dan terdaftar di OpenDoar; yaitu Direktori Repositori open access seluruh dunia. Selain itu, ada 11 aplikasi lainnya yang dapat diakses secara gratis untuk memperoleh jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional dari Online Public Access Catalog (OPAC), Open Educational Resource (OER), e-journal, e-reference, e-repository, Unsyiah Union Catalog (UUC), Springerlink, ebrary, ProQuest, EBSCO HOST, dan INFOTRAC. (Sumber: library.unsyiah.ac.id)

Keberanian menerapkan sistem open access merupakan jawaban dari tantangan zaman serta bagian dari keseriusan dan eksistensi pustaka Unsyiah sendiri. Menawarkan keilmuan gratis dan memudahkan para pembaca untuk mengakses kapan saja dan dimana saja. Langkah kecil untuk mendunia.

Saya menganalogikan Pustaka Unsyiah ibarat “rumah makan” masa kini. Kenapa rumah makan?. Sebab rumah makan bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan primer. Coba bayangkan, orang lapar pasti akan ke rumah makan. Pun bagi mereka yang “haus dan lapar” ilmu, pasti akan mengunjungi “rumah makan”, karena sudah menjadi kebutuhan hidup akademis. Layaknya tempat yang siap melayani dengan berbagai menu kekinian dari berbagai negara, all varians, dan service yang baik. Pelanggan hanya tinggal masuk, duduk dan mencicipinya. Kalau tak sempat mampir, tinggal “delivery order”, pelanggan hanya perlu mengklik aplikasi yang ada dan bisa menyantapnya kapan saja dan di mana saja. Eksistensinya sudah mulai mendunia. Menariknya lagi, its free alias gratis sodara-sodara! So, just bring your countainer. Adakah yang lebih nikmat dari menerima kebutuhan dan itu gratis? Thats the point.

Tentu, sebagai kebutuhan banyak orang, Pustaka Unsyiah semakin memperbaiki kualitas service dan “menu” yang mereka miliki. Harapannya agar para “pelanggan” yang datang merasa puas dan akan kembali (lagi). Sekarang tinggal respon “pelanggan”, mau membiarkan itu berdiri begitu saja (tanpa mampir atau melirik sedikitpun) atau bergegas masuk dan “menyantap” segala yang ada hingga “kenyang”? Jangan lagi berdalih. Fasilitas sudah ada, maka manfaatkanlah!

"I wish a part of paradise is kind of library"

Berapa link yang bisa diakses di unsyiah library:
1. Terkait program dan informasi pustaka Unsyiah: 

2. Link yang menyediakan berbagai jurnal ilmiah nasional maupun internasional; 

3. Link yang menyediakan berbagai karya ilmiah, skripsi, thesis, disertasi lulusan Unsyiah:  http://etd.unsyiah.ac.id/

4. Menyediakan jurnal, buku serta akses ke perpustakaan lain; 


"Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Unsyiah Library Fiesta"


Sumber:
http://detak-unsyiah.com/headline/pustaka-unsyiah-bangun-inovasi-lewat-portal-aplikasi.html

http://library.unsyiah.ac.id/perpustakaan-unsyiah-presentasikan-produk-unggulannya-di-kpdi-8-ipb-bogor/

Sumber foto:
1. rumahsinau.org
2. library.unsyiah.ac.id
3. detak-unsyiah.com
4. library.unsyiah.ac.id


Tidak ada komentar: