Laman

Selasa, 28 Januari 2014

Wonderful Singapore (Jalan-Jalan Last Part)



Singapura; Hijau, Bersih, Tertib dan Mengagumkan.
Hijau, bersih, tertib dan mengagumkan, itulah kesan pertama saya ketika melihat kota Singapura pada kunjungan akhir September 2013 lalu. Sebuah negara kepulauan yang sangat fenomenal dengan kemajuan di bidang teknologi, ekonomi perdagangan dan keuangan internasional. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan oleh Selat Singapura di selatan yang bersebelahan dengan Kepulauan Riau, Indonesia. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia (urutan kedua setelah Pelabuhan Shanghai, China). Benar-benar kota atau negara yang mengagumkan bila dibandingkan dengan Malaysia dan Negara saya sendiri, Indonesia.
Awalnya saya berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandara Muda menuju LCCT Kuala Lumpur. Setelah menginap 2 hari di Kuala Lumpur saya bertolak ke Singapura dengan mobil sewa melewati perbatasan Johor Bahru. Sebelum melewati imigrasi Singapore setiap individu diwajibkan mengisi formulir sesuai dengan data di passport, jika sedikit ada ketidaksesuaian data atau mencurigakan maka akan langsung diamankan dan diintrogasi oleh petugas. Sungguh pemeriksaan yang amat ketat. Alhamdulillah saya dapat memasuki Negara ini tanpa masalah.
Sepanjang jalan yang saya lalui di setiap sudut kota Singapura selalu ditumbuhi pohon-pohon hijau yang rindang. Meksipun luas daerahnya kecil, tetapi  kota ini dirancang sangat baik dan indah mulai dari pusat perdagangan yang ramai, taman yang indah sampai gedung-gedung bersusun  yang menjulang tinggi  dengan  perpaduan antara kebudayaan, seni dan arsitektur barat. Di Bandara, jembatan layang, gedung-gedung, bahkan sampai WC umum pun juga ditanami pohon hijau dan bunga yang berwarna-warni. Bahkan rumput yang tumbuh di antara jembatan mereka pelihara. Perpaduan antara pepohonan rindang dan gedung pencakar langit itu membuat pemandangan semakin asri dan mengangumkan. 


Kekaguman saya yang lain adalah masyarakatnya yang sadar untuk menjaga kebersihan. Tidak ada sampah yang berserakan di jalan atau tempat umum, yang ada hanya tong sampah yang disediakan disetiap sudut kota. Tidak salah jika saat ini Singapura terkenal sebagai “Fine City”.  Istilah Fine digunakan karena Singapura dikenal sebagai kota yang bersih , rapi dan memberlakukan peraturan yang ketat dan bagi seluruh warga negara. Anda tak perlu kaget jika saat kedatangan anda di Singapore melihat petugas yang tidak berseragam melakukan “sidak” atau inspeksi mendadak bagi kebersihan kota dan menangkap orang-orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Cara mereka yang santun menegur orang-orang yang melanggar hukum sangat menujukkan ciri khas “Fine” bagi negara tersebut. Setelah mencatat data diri pelanggar, mereka akan diberi surat panggilan langsung untuk membayar denda minimal sebesar S$200 (sekitar Rp. 1.800.000) dan apabila hal tersebut dilanggar maka pengadilan yang akan bertindak selanjutnya.
Selain hal diatas, terdapat juga larangan merokok di dalam area yang berpendingin udara seperti di pusat-pusat perdagangan, restoran, tempat-tempat hiburan dan bioskop. Merokok juga dilarang pada bus umum, taksi dan di dalam lift. Area merokok dibolehkan di dekat tong sampah dan jauh dari keramaian serta di area jika asbak disediakan, silahkan melakukannya di area tersebut.
Selain faktor lingkungan yang hijau dan  bersih,  sistem lalu lintas di negeri  pulau ini  dinilai paling baik di dunia tentang ketertiban dan kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam  kendaraan  umum, tapi kebanyakan adalah bis dan taksi. Walaupun jalanan terkenal padat tetapi tak sekalipun saya dengar bunyi klakson disana. Bagi mereka membunyikan klakson adalah suatu hal yang negatif, pertanda marah dan diperuntukkan untuk hewan. Dan pengguna jalan sangat diutamakan, tak heran jika kita melihat begitu banyak orang yang lebih memilih berjalan kaki sewaktu pergi dan pulang dari kantor.
 Pemandangan dari puncak Marina Bay...keren gila
Satu hari saya rasa cukup untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di kota yang memiliki julukan “The City Never Sleep” ini. Saya berkesempatan mengunjungi pusat perdagangan di Orchard Road, Universal Studio Singapore yang terletak di Resort World Sentosa, Melihat pemandangan dari puncak Marina Bay Sand, Sirkuit F1, Kampung Arab di mana kami melaksanakan shalat di Mesjid Sulthan dan menikmati sore hari di Esplanade Theater dan Merlion Park. Letaknya di pinggir laut berlatar gedung-gedung pencakar langit dan pemandangan indah Marina Bay Sand. Ketika malam hari pemandangan semakin indah, suasana laut dan lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi memancarkan keromantisan yang luar biasa. Indah sekali Kota ini. Setelah puas menikmati suasana Merlion Park, saya pun kembali ke penginapan.
Me n Marlion Park
Lingkungan yang hijau dan  bersih, indah dan sistem perhubungan yang modern di Singapura menjadi panutan bagi Negara lain khususnya di ASEAN. Akan tetapi untuk mencapai hal itu, selain  ketentuan hukum yang keras dari pemerintah, maka kesadaran rakyat adalah faktor yang memberikan sumbangan besar kepada keberhasilan ini. Hal ini yang harus dipelajari dan diterapkan di Indonesia, khususnya tanah kelahiran saya Provinsi Aceh. Dengan menyelaraskan semua komponen, maka tidak mustahil kota kita juga akan indah dan mengagumkan seperti Singapura. Mudah-mudahan dengan hubungan erat dan saling berbagi pengalaman antara negaera-negara ASEAN, suau saat lingkungan perkotaan di semua negara ASEAN akan berubah menuju arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang lebih baik kepada rakyat. Semoga!

 Bonus foto pas di Universal Studio Singapore..hehe
Writted By:
Nurul Hikmah, Sos. I
(Alumni Fakultas Dakwah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh)




Tidak ada komentar: