Laman

Senin, 04 Agustus 2014

Selamat Tinggal Aneuk Nanggroe


Sudah 2 tahun saya bekerja di UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe sebagai tenaga bimbingan dan pengasuhan. Sebuah panti sosial yang dikelola langsung oleh Dinas Sosial Provinsi Aceh. Panti ini untuk anak-anak dengan latar belakang permasalahan sosial, seperti: pengemis, anak jalanan, anak butuh perlindungan hukum, korban kekerasan dan lain sebagainya. Kebayang kan gimana kompleksnya permasalahan anak-anak disana, butuh kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi mereka, mental sekeras baja, hati lebih peka dari biasanya serta mulut yang selalu berdoa (5 CM mode on…. #eaaakkkk)


Awalnya…..
Kisah ini dimulai dari saya mengisi kajian fiqih wanita untuk anak-anak disana, sehingga sepertinya dianggap layak dan sanggup menghadapi anak-anak luar biasa ini. Pertimbangannya karena saya lulusan pesantren dan terbiasa menghadapi anak-anak yang tinggal diasrama, ditambah saya adalah calon Sarjana Bidang Konseling (Saat itu masih calon, belum wisuda soalnya,,hehe). Padahal tawaran itu diberikan saat saya masih terikat tugas akhir (masih belum jelas kapan wisuda), saya juga bingung ketika ditawarkan bekerja disana. Tapi kepala bagian disana sangat yakin kalau saya layak mengisi posisi itu. Karena susah sekali mencari orang yang tepat dan sanggup, sebelumnya sudah 3 orang yang melamar dan Cuma betah seminggu berada disana. Saya masih ingat kata-katanya “kamu sanggup lah, kan kamu sarjana konseling dan mengerti psikologi anak-anak. Kalau kamu bisa wisuda setelah lebaran, kamu bisa hubungi saya.”
Awalnya tidak terlalu memikirkan, namun ketika saya selesai wisuda tepat waktu sesuai target. Saya pun mulai memikirkan tentang tawaran itu. Ada dua tawaran saat itu, yaitu menjadi asisten dosen di IAIN Ar-Raniry dan tawaran dari Dinas Sosial. Saya mulai menimbang dan memikirkan, bertanya pendapat orang tua, dosen dan sahabat dan pasti juga meminta pentujuk dari Allah. Dan akhirnya saya memilih Dinas Sosial sesuai keinginan hati dan saran dari kerabat dan karena saya merasa tertantang untuk bekerja disana. Pengalaman baru menghadapi anak-anak super dan latar belakang yang berbeda. Akhirnya tawaran Dinas Sosial saya terima, tepat tanggal 01 Oktober 2012 saya resmi bekerja disana.

 Bersama Pimpinan dan Para staff UPTD Aneuk Nanggroe
(saat kunjungan Bpk. M, Nasir Jamil, Anggota DPR-RI)

Selama Bertugas…
Berada disana adalah pengalaman luar biasa, menghadapi anak-anak yang wataknya keras, susah diatur dan cenderung kasar. Bagi saya ini tantangan bagaimana membimbing anak-anak ini menjadi sosok yang disiplin dan cerdas. Awalnya saya sempat di bully dan dikata-katai ketika sedang menjalankan tugas, saya maklumi saja dan semakin tertantang. Sedikit demi sedikit mulai melakukan pendekatan secara psikologis dan hati. Mengunjungi kamar mereka, duduk bermain bersama mereka walau agak garing dan dicuekin. 
Alhamdulillah 2 minggu disana saya bisa mengambil hati mereka. Dan kedatangan saya dinanti-nanti dan dimana saya duduk mereka pasti akan berkumpul dan bercerita panjang lebar. Sayapun  menemukan “kuncinya” mereka haus akan perhatian dan mereka ingin didengar. Disitulah saya mulai menerapkan keilmuan saya dibidang konseling dan agama. Pelan-pelan mulai ngebimbing dan mulai memasukkan energi dan semangat positif. Bersama rekan kerja lainnya saya mulai menyusun strategi, aturan dan kebiasaan yang selama ini saya dapatkan di pesantren. Alhamdulillah target kami berjalan dengan baik dan sangat diterima oleh anak-anak. Mulai membiasakan mereka disiplin dan bersaing dalam belajar. Alhamdulillah banyak yang mendapat prestasi bahkan juara 1 di sekolah, pidato dan tahfidh. Subhanallah potensi mereka luar biasa, semoga semakin sukses dan menjadi pribadi yang cerdas dan bijaksana.
Kegiatan Muhadharah, Belajar untuk berani tampil di depan khalayak ramai

Suasana di Perpustakaan, biasa dibuka setiap sore untuk meningkatkan minat baca anak

Kultum selepas shalat berjamaah, nasehat dan siraman rohani.
Kegiatan Lomba mewarnai, mengisi hari libur.
Saat memberikan arahan untuk anak-anak :)

Selama bertugas disana banyak sekali pengalaman yang saya rasakan, manis dan pahit. Pengalaman positifnya adalah: saya belajar mengurusi anak-anak, belajar sabar dan bijak dalam menyelesaikan masalah. Sebagai seorang wanita rasa keibuan kami sudah ada, dan itu terasa banget ketika pulang atau sehari ga jumpa mereka.

Selain itu pengalaman ga enaknya juga ada: pernah dimaki-maki dan dibentak anak ketika mereka melawan, dibentak keluarga atau wali anak-anak yang kasar, 24 jam harus siap turun lapangan, pernah tengah malam harus mencari anak yang kabur dan tengah malam harus melarikan anak-anak kerumah sakit dan lain sebagainya.
Namun, itu semua saya hadapi dengan ikhlas dan sepenuh hati selain karena tugas itu juga menyangkut hati nurani dan kepedulian sosial. Disana saya banyak belajar tentang sabar, bersyukur dan arti hidup yang sebenanrnya.
                                                                                                                          
Akhirnya….
Yap, mulai hari ini tanggal 4 Agustus 2014 saya resmi mengundurkan diri dari kantor, UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh. Dengan alasan melanjutkan studi magister di Bandung. Tentunya pilihan ini telah saya pikir matang-matang. Dukungan hebat pun mengalir dari orang tua, sahabat dan para dosen di kampus. Dan pimpinan pun sangat mendukung pilihan ini, karena “Kamu masih muda, kejar apa bisa kamu kejar. Jika sudah selesai, jika kamu mau silahkan kembali kesini”. Itu adalah pesan terakhir beliau ketika saya minta izin mengundurkan diri. Walaupun ada yang bilang “sayang loh ninggalin kerja yang pendapatannya lumayan”. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik. Kalau kata kawan “Mundur selangkah untuk berlari kedepan Roel” hehehe.
Terimakasih banyak untuk semua rekan kerja, pegawai dan para pimpinan UPTD RSAN yang telah menerima, membimbing dan menjadi rekan kerja yang baik untuk saya. Spesial Thanks untuk Pak Mahdani Muchtar, orang yang merekomendasikan saya bekerja disana dan menjadi pemimpin yang bijak selama saya berada disana. Juga untuk Ibu Sri Wahyuni (bu Adek) yang udah menjadi pimpinan dan teman yang baik suka nraktir anak buah dan ibu paling gokil deh apalagi kalau selfie..hehe
Juga untuk Para pengasuh, esspesially untuk Kak Eva yang udah menjadi rekan kerja sekaligus kakak yang baik, udah mau berbagi suka dan duka juga air mata selama disana. Maaf kalau selama ini sering bikin jengkel atau apalah lainnya yg kurang mengenakkan hati. Semoga kita mendapatkan apa yang kita impikan. Teruslah bekerja untuk anak-anak dan Negara, semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Amin
Buat anak-anak asuh semua semoga kalian sehat selalu dan sukses mencapai apa yang kalian impikan. Kejar semua target yang udah kalian tempel di lemari dan teruslah menjadi anak yang sholeh dan sholehah kebanggan orang tua dan agama. Semoga kita selalu dalam keridhaan-Nya. Amin
Pada akhirnya kita harus berpisah, selamat tinggal Aneuk Nanggroe.


Wassalam.

1 komentar:

GLobal forwarding import mengatakan...

Luar biasa lelah dan letih semoga Allah gantikan dengan pahala, semoga diberi kan kesehatan umur panjang sehat wal,Afiat.tersemogakan dilancarkan segala urusan dalam meraih kesuksesan perjuangan.