Matahari, bagiku matahari itu hebat dan perkasa. Punya cahaya
sendiri dan berani. Memberikan kehidupan bagi semesta. Bersinar sesuai titah
Tuhan. Keberadaanmu hidup bagi orang lain. Kadang kau bersinar terang, kadang
kala juga meredup. Kau lelah??? Ku rasa tidak. Kau hanya menyeimbangi peran
dalam semesta. Tau kapan harus bersinar terang dan tau kapan harus meredup.
Ditunggu sepanjang hari sesuai kebermanfaatanmu. Dan yang paling
berkesan, saat senja kau bersama langit menjelma menjadi mega kemerah-merahan. Dimana
semua orang tidak menggurutu, tapi menikmati keindahanmu. Meski telah senja,
keindahanmu mempertemukan satu dengan yang lain, mengakrabkan hubungan dan
menumbuhkan cinta.
Begitu juga denganku, aku selalu suka dengan matahari senja. Meski
Kau sendiri terbakar panas, tapi memberikan hidup dan melihat kebahagiaan orang
lain itu lebih dari cukup. Saat semua telah bahagia, pelan-pelan kau kembali ke
peraduan. Tak hanya memberikan hidup, kehadiranmu juga alarm pengingat bersujud
kepada Tuhan. Sekali lagi, ketakjuban ku padamu bertambah.
Mungkin aku akan berdesah, Tuhan bolehkan senja
sedikit lebih lama??? Agar aku bisa menatap lebih lama dan menghabiskan
waktu senja bersamanya. Tapi aku tersadar, Kau datang dan Pergi sesuai dengan
Titah Tuhan. Kau dari Nya dan Kembali padaNya. Meski demikian, saat malam tiba,
Kau berikan sinarmu pada rembulan. Membuktikan walau tanpa raga, sinarmu tetap
memberikan hidup. Aku memang tak bisa melihatmu sepanjang hari, tapi hangatmu
selalu terasa.
Semoga, ketika senja tadi Kau melihatku tersenyum. Matahari
SenjaKu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar