Sudah
2 tahun saya bekerja di UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe sebagai tenaga
bimbingan dan pengasuhan. Sebuah panti sosial yang dikelola
langsung oleh Dinas Sosial Provinsi Aceh. Panti ini untuk anak-anak dengan latar
belakang permasalahan sosial, seperti: pengemis, anak jalanan, anak butuh
perlindungan hukum, korban kekerasan dan lain sebagainya. Kebayang kan gimana
kompleksnya permasalahan anak-anak disana, butuh kesabaran yang luar biasa untuk
menghadapi mereka, mental sekeras baja, hati lebih peka dari biasanya serta
mulut yang selalu berdoa (5 CM mode on…. #eaaakkkk)
Awalnya…..
Kisah
ini dimulai dari saya mengisi kajian fiqih wanita untuk anak-anak disana,
sehingga sepertinya dianggap layak dan sanggup menghadapi anak-anak luar biasa
ini. Pertimbangannya karena saya lulusan pesantren dan terbiasa menghadapi anak-anak
yang tinggal diasrama, ditambah saya adalah calon Sarjana Bidang Konseling
(Saat itu masih calon, belum wisuda soalnya,,hehe). Padahal tawaran itu
diberikan saat saya masih terikat tugas akhir (masih belum jelas kapan wisuda),
saya juga bingung ketika ditawarkan bekerja disana. Tapi kepala bagian disana
sangat yakin kalau saya layak mengisi posisi itu. Karena susah sekali mencari
orang yang tepat dan sanggup, sebelumnya sudah 3 orang yang melamar dan Cuma betah
seminggu berada disana. Saya masih ingat kata-katanya “kamu sanggup lah, kan
kamu sarjana konseling dan mengerti psikologi anak-anak. Kalau kamu bisa wisuda
setelah lebaran, kamu bisa hubungi saya.”
Awalnya
tidak terlalu memikirkan, namun ketika saya selesai wisuda tepat waktu sesuai
target. Saya pun mulai memikirkan tentang tawaran itu. Ada dua tawaran saat itu,
yaitu menjadi asisten dosen di IAIN Ar-Raniry dan tawaran dari Dinas Sosial.
Saya mulai menimbang dan memikirkan, bertanya pendapat orang tua, dosen dan
sahabat dan pasti juga meminta pentujuk dari Allah. Dan akhirnya saya memilih
Dinas Sosial sesuai keinginan hati dan saran dari kerabat dan karena saya
merasa tertantang untuk bekerja disana. Pengalaman baru menghadapi anak-anak super
dan latar belakang yang berbeda. Akhirnya tawaran Dinas Sosial saya terima, tepat
tanggal 01 Oktober 2012 saya resmi bekerja disana.
Bersama Pimpinan dan Para staff UPTD Aneuk Nanggroe
(saat kunjungan Bpk. M, Nasir Jamil, Anggota DPR-RI)
Selama
Bertugas…
Berada
disana adalah pengalaman luar biasa, menghadapi anak-anak yang wataknya keras,
susah diatur dan cenderung kasar. Bagi saya ini tantangan bagaimana membimbing
anak-anak ini menjadi sosok yang disiplin dan cerdas. Awalnya saya sempat di
bully dan dikata-katai ketika sedang menjalankan tugas, saya maklumi saja dan semakin
tertantang. Sedikit demi sedikit mulai melakukan pendekatan secara psikologis
dan hati. Mengunjungi kamar mereka, duduk bermain bersama mereka walau agak
garing dan dicuekin.
Alhamdulillah 2 minggu disana saya bisa mengambil hati
mereka. Dan kedatangan saya dinanti-nanti dan dimana saya duduk mereka pasti
akan berkumpul dan bercerita panjang lebar. Sayapun menemukan “kuncinya” mereka haus akan
perhatian dan mereka ingin didengar. Disitulah saya mulai menerapkan keilmuan
saya dibidang konseling dan agama. Pelan-pelan mulai ngebimbing dan mulai memasukkan energi dan semangat positif. Bersama rekan kerja lainnya saya mulai
menyusun strategi, aturan dan kebiasaan yang selama ini saya dapatkan di
pesantren. Alhamdulillah target kami berjalan dengan baik dan sangat diterima
oleh anak-anak. Mulai membiasakan mereka disiplin dan bersaing dalam belajar. Alhamdulillah
banyak yang mendapat prestasi bahkan juara 1 di sekolah, pidato dan tahfidh.
Subhanallah potensi mereka luar biasa, semoga semakin sukses dan menjadi
pribadi yang cerdas dan bijaksana.
Kegiatan Muhadharah, Belajar untuk berani tampil di depan khalayak ramai
Suasana di Perpustakaan, biasa dibuka setiap sore untuk meningkatkan minat baca anak
Kultum selepas shalat berjamaah, nasehat dan siraman rohani.
Kegiatan Lomba mewarnai, mengisi hari libur.
Saat memberikan arahan untuk anak-anak :)
Selama
bertugas disana banyak sekali pengalaman yang saya rasakan, manis dan pahit. Pengalaman
positifnya adalah: saya belajar mengurusi anak-anak, belajar sabar dan bijak
dalam menyelesaikan masalah. Sebagai seorang wanita rasa keibuan kami sudah
ada, dan itu terasa banget ketika pulang atau sehari ga jumpa mereka.
Selain
itu pengalaman ga enaknya juga ada: pernah dimaki-maki dan dibentak anak ketika
mereka melawan, dibentak keluarga atau wali anak-anak yang kasar, 24 jam harus
siap turun lapangan, pernah tengah malam harus mencari anak yang kabur dan
tengah malam harus melarikan anak-anak kerumah sakit dan lain sebagainya.
Namun,
itu semua saya hadapi dengan ikhlas dan sepenuh hati selain karena tugas itu
juga menyangkut hati nurani dan kepedulian sosial. Disana saya banyak belajar
tentang sabar, bersyukur dan arti hidup yang sebenanrnya.
Akhirnya….
Yap,
mulai hari ini tanggal 4 Agustus 2014 saya resmi mengundurkan diri dari kantor,
UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh. Dengan alasan
melanjutkan studi magister di Bandung. Tentunya pilihan ini telah saya pikir matang-matang.
Dukungan hebat pun mengalir dari orang tua, sahabat dan para dosen di kampus.
Dan pimpinan pun sangat mendukung pilihan ini, karena “Kamu masih muda, kejar
apa bisa kamu kejar. Jika sudah selesai, jika kamu mau silahkan kembali kesini”.
Itu adalah pesan terakhir beliau ketika saya minta izin mengundurkan diri. Walaupun
ada yang bilang “sayang loh ninggalin kerja yang pendapatannya lumayan”. Semoga
ini adalah pilihan yang terbaik. Kalau kata kawan “Mundur selangkah untuk berlari
kedepan Roel” hehehe.
Terimakasih
banyak untuk semua rekan kerja, pegawai dan para pimpinan UPTD RSAN yang telah
menerima, membimbing dan menjadi rekan kerja yang baik untuk saya. Spesial
Thanks untuk Pak Mahdani Muchtar, orang yang merekomendasikan saya bekerja
disana dan menjadi pemimpin yang bijak selama saya berada disana. Juga untuk
Ibu Sri Wahyuni (bu Adek) yang udah menjadi pimpinan dan teman yang baik suka
nraktir anak buah dan ibu paling gokil deh apalagi kalau selfie..hehe
Juga untuk
Para pengasuh, esspesially untuk Kak Eva yang udah menjadi rekan kerja
sekaligus kakak yang baik, udah mau berbagi suka dan duka juga air mata selama
disana. Maaf kalau selama ini sering bikin jengkel atau apalah lainnya yg
kurang mengenakkan hati. Semoga kita mendapatkan apa yang kita impikan.
Teruslah bekerja untuk anak-anak dan Negara, semoga Allah membalasnya dengan
pahala yang berlimpah. Amin
Buat
anak-anak asuh semua semoga kalian sehat selalu dan sukses mencapai apa yang
kalian impikan. Kejar semua target yang udah kalian tempel di lemari dan
teruslah menjadi anak yang sholeh dan sholehah kebanggan orang tua dan agama.
Semoga kita selalu dalam keridhaan-Nya. Amin
Pada
akhirnya kita harus berpisah, selamat tinggal Aneuk Nanggroe.
Wassalam.
1 komentar:
Luar biasa lelah dan letih semoga Allah gantikan dengan pahala, semoga diberi kan kesehatan umur panjang sehat wal,Afiat.tersemogakan dilancarkan segala urusan dalam meraih kesuksesan perjuangan.
Posting Komentar