Untuk Ayah Terbaikku…
Apa kabar ayah??? Sedang apa ayah
sekarang???? Apa ayah sedang membaca buku di meja kerja dan mempersiapkan bahan
untuk mengajar besok???? Atau ayah sedang menonton tv bersama ibu??? Atau ayah
masih di Mushalla desa berdiskusi dengan para tetangga??? Apapun yang ayah
lakukan saat ini, aku selalu berdoa agar Allah memberikan kesehatan dan
kemudahan dalam segala urusan ayah.
Malam ini, bersama derasnya hujan diluar sana
aku ingin bernostagia kenangan bersama ayah. Mungkin ini bisa sedikit mengobati
rinduku pada Ayah saat ini. Masih sangat jelas diingatanku bagaimana cara ayah mendidik, memanjakan dan sangat menyayangi kami dengan sepenuh hati. Bekerja siang malam
untuk menghidupi keluarga kecil kita. Pagi engkau menjadi seorang guru di Sekolah
Dasar dan sore hari engkau menjadi petani di sawah. Itu ayah lakukan untuk membahagiakan
kami, keluargamu. Karena saat itu ekonomi kita sangat pas-pasan, namun dengan
kegigihan ayah mencari rizki dan keuletan ibu berjualan, akhirnya ekonomi kita
semakin membaik hingga saat ini. Ayah tetesan keringatmu itu mengantarkan kami
menuju kesuksesan dan kebahagian dan itu semua takkan mampu kami membalasnya.
Terimakasih Ayah.
Ayah, aku rindu duduk di pangkuanmu setelah
selesai shalat, aku rindu menyisir rambut ayah dan menarik-narik kumis ayah
sampai ayah geli. Aku rindu jalan-jalan sore dengan kereta buntut kita dulu
sambil bercerita mengitari kampung dan sawah-sawah. Disaat yang lain takut kepada
Ayahnya, aku malah sangat dimanja dan disayangi oleh Ayah. Sempat seorang
temanku berkata: “kau begitu beruntung punya Ayah yang sangat sayang dan selalu
ngajak jalan-jalan”. Aku juga sangat rindu saat ayah mendongengi kisah-kisah
hikmah setiap malam. Bahkan aku tidak bisa tidur jika ayah berhenti bercerita. Tak
ada yang dapat menggantikan kepiawaian ayah dalam berdongeng. Aku sangat beruntung memiliki Ayah.
Ketika aku di perantauan, ayah selalu
menelponku dan menanyakan aku sedang dimana dan bagaimana kuliahku??? Padahal aku
jarang sekali menghubungi ayah dan ibu. Karena saat itu aku berpikir aku tidak
perlu memberitahukan agar kalian tidak susah. Tapi, aku keliru. Hal yang paling
dikhawatirkan oleh orang tua adalah ketika mereka tidak mengetahui kabar anaknya.
Aku sungguh keliru, maafkan aku!
Sekarang ayah mulai sakit-sakitan dan
mengidap gagal ginjal. Wajahmu semakin keriput bahkan nampak lebih tua dari
usiamu, rambutmu bahkan sudah memutih semuanya dan fisikmu tidak sekuat dulu.
Maafkan anakmu yang tak selalu berada sisimu tak merawatmu dengan baik. Namun,
ayahlah yang selalu mendorong kami untuk mencapai mimpi-mimpi dan tak perlu
mengkhawatirkan ayah. karena Ayah selalu bilang: “ayah akan baik-baik saja!”. Bahkan ketika aku mengutarakan ingin memberikan ginjalku, ayah bilang: "Ga usah Nak! Hidupmu masih panjang, masih banyak mimpi yang harus kau capai. Ayah ga apa-apa, jangan khawatir". Aku berdoa agar Allah melindungi Ayah dan ibu, memberikan kesehatan dan kekuatan karena aku percaya Allah lah sebaik-baik pelindung.
Ayah…apa ayah tau???? alasan utamaku belajar
mengemudi adalah karena aku ingin membawamu kemana saja dengan mudah tanpa ayah
harus merasa malu diboncengi anak gadis ayah sendiri. Dan ketika aku pulang aku
berusaha mengajak ayah jalan-jalan berkeliling dengan mobil, aku lihat ada rasa
bangga di mata ayah. Walau akhirnya mobil kita tergores terkena pintu gerbang. Hehehe…Apapun
yang aku lakukan saat ini adalah untuk membahagiakan kedua orang tua.
Ayah tak perlu mengkhawatirkan kami. Walau
jauh di perantauan, kami adalah anak ayah yang mandiri dan bisa menjalani hidup
dengan baik. Dan di perantauan ini kami selalu mendoakan ayah dan ibu agar
selalu bahagia, walau jarak kita jauh, tapi aku percaya hati kita selalu
terpaut dalam doa.
Aku ingin menjadi sepertimu, menjadi sosok orang tua yang santun, mandiri dan penyayang serta menjadi guru yang dirindui murid-muridnya. Sosok yang begitu
sabar dan tak pernah berkata kasar.
Aku selalu berdoa agar ayah senantiasa
diberikan kesehatan dan kebahagiaan di hari-hari tua ayah. Agar ayah bisa beribadah
dengan tenang tanpa harus memikirkan anak-anakmu. Aku juga berdoa agar ayah diberikan
keberkahan umur dan bisa melihat setiap kesuksesan yang kami raih. Dan satu hal
yang selalu aku minta sama Allah adalah ayah bisa menjadi wali ketika aku
menikah kelak. Sehatlah selalu ayah dan berbahagialah.
Melalui surat ini, aku ingin mengucapkan
terimakasih atas pengorbanan, kasih sayang dan didikan ayah selama ini. Karena
perjuangan Ayah anakmu semua bisa mengenyam Pendidikan sarjana dan telah mapan
dalam karir. Aku tidak bisa membalas pengorbanan Ayah. Aku beruntung terlahir
dalam keluarga ini, mempunyai ayah yang penyayang dan sabar, ibu yang begitu
tulus mencintai dan kakak dan adik yang sangat perhatian. Aku ingin ayah tau, aku
sangat bangga menjadi putri Ayah. Dan selamanya aku akan berkata: Ayah, aku
menyayangimu. J
Aku sayang ayah!
Salam sayang,
Putrimu ^^
8 komentar:
Kita beruntung punya ayah yang penyabar dan ibu yang kuat....
Bangga menjadi putri mereka berdua ^^
selamat hari ayah internasional yah :)...
iya..salam kenal mbak indah :)
Jd terharu dek.. beruntunglah kt mempunyai ayah & ibu yg sangat mencintai n menyayangi kita.
Alhamdulillah...makasih kak udah berkunjung :)
bagus ceritanya dan buat saya terharu. setelah membaca ini, makin sayang banget sama keluarga.Keluarga adalah segalanya
keluarga adalah yg utama :)
Posting Komentar