Kenal sama Farh*t Ab*as??? Yang lagi hot di infotaiment mengenai perceraiannya dengan Nia Daniati??? Hampir sepekan ini di semua tv memberitakan tentang dia (Buka R*TI dibahas dia, buka SC*TV dia lagi, makanya jadi tau berita ini) karena bosen sama berita itu2 aja, mending nonton Metro melihat duka saudara kita di Sinabung dan Banjir Manado.
Farh*t Ab*as yang
suka berkicau di socmed sehingga menimbulkan kontroversi. Kicauannya pedasnya hamper
ke semua kalangan, artis, ibu Negara maupun lawan politik, hingga paling heboh
itu hamper adu jotos dengan anaknya Ahmad Dhani. Kicauan pedasnya selama ini
selalu mencari-cari dan mengumbar aib orang lain. Dan sekarang nyatanya bahkan
rumah tangganya sendiri sedang diambang kehancuran. Sebenarnya saya bukan mau
membahas tentang dia atau gossip, tapi sedikit ingin mengambil pelajaran dari
kasus tersebut.
Mudahnya
Melihat Kesalahan Orang Lain
Pernah mendengar kata-kata ini: “Semut di seberang lautan nampak, Gajah di
pelupuk mata tak nampak”.
Peribahasa ini menganalogikan
bahwa kita dapat melihat kesalahan ataupun kekurangan yang nampak pada diri
orang lain. Bahkan sekecil apapun kesalahan itu ternyata terlihat begitu besar
oleh kita. Sebaliknya, kesalahan yang begitu besar pada diri sendiri hampir
tidak disadari bahwa dirinya melakukan sebuah kesalahan. Ini adalah ungkapan
bagi orang-orang yang suka mencari-cari kesalahan orang dan tidak menyadari
kesalahan sendiri. Padahal yang terburuk dari diri seseorang adalah
mencari-cari kesalahan orang lain dan membicarakannya (mengumbar aib orang lain
ke public).
Pengalaman saya dalam dunia kerja mengharuskan saya bertemu dengan para
ibu-ibu gaul—begitu lah kira-kira. Biasanya ibu-ibu dikantor ni yang ga ada
kerjaan sering kali menggosip si A beginilah si B beginilah padahal kerjaan
sendiri belum tentu beres. Mengkritik si A pelit lah si B begitu lah. Makanya
saya paling males duduk ngerumpi ga jelas gitu. Ya udah kebiasaan ibu-ibunya
gitu kali ya. Saya juga masih banyak kesalahan dan dosa, tapi setidaknya menghindar dari bertambahnya dosa (mohon selalu nasehati saya). tapi ya itu contoh kecil di sekitar kita. Mudah sekali bagi kita
melihat kesalahan dan kekurangan orang lain dan lupa akan kesalahan dan
kekurangan sendiri.
Padahal disadari atau tidak Manusia adalah insan yang tidak
akan pernah bisa luput dari kesalahan sekecil apapun, baik itu kesalahan yang
sengaja ataupun kesalahan yang tidak kita sadari kehadirannya didalam kehidupan
kita. Kesalahan yang kita pun lakukan bervariasi baik itu kesalahan kita terhadap
diri sendiri, teman, saudara, orang tua, bahkan kesalahan kita kepada Allah
SWT. Islam mengajarkan dengan begitu indahnya manakala kita melakukan suatu
kesalahan dan kita menyadari akan kesalahan yang kita lakukan tersebut, maka
sudah seharusnya kita mengintrospeksi diri kita sendiri dan bertaubat agar
tidak melakukan kesalahan yang sama.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap
anak Adam pasti ada salahnya dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan
adalah yang banyak bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dan ketika ada teman, rekan kerja ataupun
keluarga kita yang melakukan kesalahan sudah seharusnya kita menasehati dan
mengingatkan bukan malah menghakimi
ataupun menyebarluaskan ke orang lain. Bukankah ketika kita
membuka aib orang, maka Allah akan membuka Aib kita kelak???
Lihatlah
diri Kita Sendiri.
Menyadari kesalahan yang kita perbuat tentu bukanlah hal
yang mudah dilakukan apalagi ketika kita merasa lebih baik di segala sisi.
Ketika hati sudah dikuasai prasangka buruk dan kesombongan, maka akan sangat
sulit bagi kita melihat kekurangan dan kesalahan sendiri. Bahkan marah ketika
dinasehati. Dan ketika kita tahu bahwa kesalahan yang kita lakukan sudah
teramat fatal barulah muncul penyesalan yang teramat sangat. Memang begitulah
penyesalan, selalu hadir belakangan.
Marilah kita senantiasa bermuhasabah
diri melihat kesalahan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Bertanya pada
diri: Siapa saya ini???apa saya sudah bersikap baik???apa yang saya lakukan
hari ini???apakah menyakiti orang lain??? Sering-seringlah bertanya dan Jujurlah pada diri sendiri, karena disana kita akan mendapatkan jawabannya, apakah kita orang baik atau orang yang merugi.
Karena sebaik-baik alat
untuk mencari kesalahan adalah cermin, bukan teropong.
Saling mengingatkan sesama muslim. Fastabiqul Khairat....
Terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar. Jazakumullah
Wassalam.
sumbergambar: www.dakwatuna.com
2 komentar:
makasih udh mengingatkan...good post! :)
Makasih kak Mira...Saling mengingatkan :)
Posting Komentar