Singapura; Hijau, Bersih, Tertib
dan Mengagumkan.
Hijau,
bersih, tertib dan mengagumkan, itulah kesan pertama saya ketika melihat kota
Singapura pada kunjungan akhir September 2013 lalu. Sebuah negara kepulauan yang
sangat fenomenal dengan kemajuan di bidang teknologi, ekonomi perdagangan dan
keuangan internasional. Negara ini terpisah dari Malaysia
oleh Selat Johor di utara, dan oleh Selat Singapura
di selatan yang bersebelahan dengan Kepulauan Riau, Indonesia. Pelabuhan Singapura
adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk
di dunia (urutan kedua setelah Pelabuhan Shanghai, China). Benar-benar
kota atau negara yang mengagumkan bila dibandingkan dengan Malaysia dan Negara
saya sendiri, Indonesia.
Awalnya
saya berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandara Muda menuju LCCT
Kuala Lumpur. Setelah menginap 2 hari di Kuala Lumpur saya bertolak ke
Singapura dengan mobil sewa melewati perbatasan Johor Bahru. Sebelum melewati
imigrasi Singapore setiap individu diwajibkan mengisi formulir sesuai dengan
data di passport, jika sedikit ada ketidaksesuaian data atau mencurigakan maka
akan langsung diamankan dan diintrogasi oleh petugas. Sungguh pemeriksaan yang
amat ketat. Alhamdulillah saya dapat memasuki Negara ini tanpa masalah.
Sepanjang
jalan yang saya lalui di setiap sudut kota Singapura selalu ditumbuhi
pohon-pohon hijau yang rindang. Meksipun luas daerahnya kecil, tetapi kota ini
dirancang sangat baik dan indah mulai dari pusat perdagangan yang ramai, taman
yang indah sampai gedung-gedung bersusun yang menjulang tinggi
dengan perpaduan antara kebudayaan, seni dan arsitektur barat. Di
Bandara, jembatan layang, gedung-gedung, bahkan sampai WC umum pun juga ditanami
pohon hijau dan bunga yang berwarna-warni. Bahkan rumput yang
tumbuh di antara jembatan mereka pelihara. Perpaduan antara pepohonan rindang dan
gedung pencakar langit itu membuat pemandangan semakin asri dan mengangumkan.
Kekaguman
saya yang lain adalah masyarakatnya yang sadar untuk menjaga kebersihan. Tidak
ada sampah yang berserakan di jalan atau tempat umum, yang ada hanya tong
sampah yang disediakan disetiap sudut kota. Tidak salah jika saat ini Singapura
terkenal sebagai “Fine City”.
Istilah Fine digunakan karena Singapura dikenal sebagai kota yang bersih , rapi
dan memberlakukan peraturan yang ketat dan bagi seluruh warga negara. Anda tak
perlu kaget jika saat kedatangan anda di Singapore melihat petugas yang tidak
berseragam melakukan “sidak” atau inspeksi mendadak bagi kebersihan kota dan
menangkap orang-orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Cara mereka
yang santun menegur orang-orang yang melanggar hukum sangat menujukkan ciri
khas “Fine” bagi negara tersebut. Setelah mencatat data diri pelanggar, mereka
akan diberi surat panggilan langsung untuk membayar denda minimal sebesar S$200
(sekitar Rp. 1.800.000) dan apabila hal tersebut dilanggar maka pengadilan yang
akan bertindak selanjutnya.
Selain hal
diatas, terdapat juga larangan merokok di dalam area yang berpendingin udara
seperti di pusat-pusat perdagangan, restoran, tempat-tempat hiburan dan
bioskop. Merokok juga dilarang pada bus umum, taksi dan di dalam lift. Area
merokok dibolehkan di dekat tong sampah dan jauh dari keramaian serta di area
jika asbak disediakan, silahkan melakukannya di area tersebut.
Selain faktor
lingkungan yang hijau dan bersih, sistem lalu lintas di
negeri pulau ini dinilai paling baik di dunia tentang ketertiban
dan kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam kendaraan umum,
tapi kebanyakan adalah bis dan taksi. Walaupun jalanan terkenal padat tetapi
tak sekalipun saya dengar bunyi klakson disana. Bagi mereka membunyikan klakson
adalah suatu hal yang negatif, pertanda marah dan diperuntukkan untuk hewan.
Dan pengguna jalan sangat diutamakan, tak heran jika kita melihat begitu banyak
orang yang lebih memilih berjalan kaki sewaktu pergi dan pulang dari kantor.
Pemandangan dari puncak Marina Bay...keren gila
Satu hari saya
rasa cukup untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di kota yang memiliki
julukan “The City Never Sleep” ini.
Saya berkesempatan mengunjungi pusat perdagangan di Orchard Road, Universal
Studio Singapore yang terletak di Resort World Sentosa, Melihat pemandangan
dari puncak Marina Bay Sand, Sirkuit F1, Kampung Arab di mana kami melaksanakan
shalat di Mesjid Sulthan dan menikmati sore hari di Esplanade Theater dan
Merlion Park. Letaknya di pinggir laut berlatar gedung-gedung pencakar langit
dan pemandangan indah Marina Bay Sand. Ketika malam hari pemandangan semakin
indah, suasana laut dan lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi memancarkan
keromantisan yang luar biasa. Indah sekali Kota ini. Setelah puas menikmati
suasana Merlion Park, saya pun kembali ke penginapan.
Me n Marlion Park
Lingkungan
yang hijau dan bersih, indah dan sistem perhubungan yang modern di
Singapura menjadi panutan bagi Negara lain khususnya di ASEAN. Akan tetapi
untuk mencapai hal itu, selain ketentuan hukum yang keras dari
pemerintah, maka kesadaran rakyat adalah faktor yang memberikan sumbangan besar
kepada keberhasilan ini. Hal ini yang harus dipelajari dan diterapkan di
Indonesia, khususnya tanah kelahiran saya Provinsi Aceh. Dengan menyelaraskan
semua komponen, maka tidak mustahil kota kita juga akan indah dan mengagumkan
seperti Singapura. Mudah-mudahan dengan hubungan erat dan saling berbagi
pengalaman antara negaera-negara ASEAN, suau saat lingkungan perkotaan di semua
negara ASEAN akan berubah menuju arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang
lebih baik kepada rakyat. Semoga!
Bonus foto pas di Universal Studio Singapore..hehe
Writted By:
Nurul Hikmah,
Sos. I
(Alumni Fakultas
Dakwah, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar