Rabu, 25 Mei 2011
Selasa, 24 Mei 2011
kebersamaan kita...selamanya!
Keluarga dan sahabat adalah segala-galanya dalam hidup saya. Keluarga yang mengajarkan saya arti kehidupan dan keluarga jua yang mengajarkan arti cinta, berbagi dan mengasihi. Keluarga adalah permulaan hidup saya.
Sahabat adalah tempat kedua kita setelah keluarga, tempat dimana kita saling mencurahkan kisah bersama, tempat dimana kita saling berbagi suka dan duka dalam melewati hidup, juga memberi warna warni dalam kehidupan. Tanpa mereka apalah arti sebuah kedewasaan.
Sahabat adalah tempat kedua kita setelah keluarga, tempat dimana kita saling mencurahkan kisah bersama, tempat dimana kita saling berbagi suka dan duka dalam melewati hidup, juga memberi warna warni dalam kehidupan. Tanpa mereka apalah arti sebuah kedewasaan.
saya, abang dan adik tercinta :-)
|
Jumat, 20 Mei 2011
Missing You
Tak percaya!!!
Itu yang ku rasa saat pertama melihat engkau di depan kamarku...Sungguh aku masih belum percaya, hingga kau mendekat dan memelukku..Oh Tuhan Dia datang!!!Dia benar2 datang ya Allah setelah 3x wara-wari dalam mimpi hamba.
Sungguh...aku tak bisa berkata2 lagi, aku sangat bahagia dan terharu..akhirnya Engkau benar2 datang kak..datang menemui adikmu...terima kasih!!!
Kedatangan kakak sungguh menjadi obat... obat yang menyembuhkan aku dari sakit yang menghampiri selama 1 minggu terakhir ini. Sakit yang datang karena “kelebay-an ku sendiri”. Ya walaupun hanya 2 jam setengah, itu sudah lebih dari cukup untuk mengobati kerinduanku selama ini. Terima kasih ya Rabb engkau membawanya di saat yang tepat...juga menjadikannya perantara kesembuhan hamba.
Setiap melihat kakak, rasanya ingin menangis sejadi2nya... karena ya melihat hanya bisa pada waktu itu saja..tak bisa lihat besok dan sterusnya. Makanya tadi tak kuasa melihat wajahmu, tak mau memelukmu erat, takut tumpah airmata. Tak mau melukai pertemuan singkat ini dengan hujan air mata.
Yang penting kakak tahu...nurul kangen banget sama kakak, dengan keterbatasanku (alias gengsi) tapi sudah membuat kk mengerti. Nrul tak ingin menamppakkan, kk mengerti saja sudah cukup!
Tapi jangan hiraukan itu...seperti kata nurul tadi “kakak cukup ngerti aja, jangan di nampakkan”. Masih banyak hal2 yang harus di hadapi daripada menangisi kenangan2 kita... kita pasti kuat dan mampu dengan kata2 dari kakak “kakak akan ada di setiap senyuman adek” begitu juga nurul kak “Nurul juga akan slalu ada disetiap kakak ingat nurul”. Hehehehe...
Semoga Allah mempertemukan kita lagi di masa yg akan datang..ntah kapan adanya???walaupun tak bertatap muka, tapi hati kita menyatu. Menyatu dalam Cinta-Nya.
*jangan nangis ya kakak ku sayang...engkau akan slalu ada di hati ini, ada di setiap senyuman ini...engkau lah kakakku, kakak yang sengaja dikirimkan Allah untuk melewati hari2 dalam sebuah ikatan kasih sayang dan persaudaraan. Semoga Allah menjaga itu semua. Amin
Tetap tersenyum... J J J
Suatu saat pasti nurul maen2 ke rumah kakak...InsyaAllah!!!mudah2an sebelum kk nikah, biar bisa maen lama2 sama kk..hehehehe
doakan saja..Amin!!!
Curahan Hati Seorang Wanita Muslimah
Tolong untuk para Ikhwan/laki2 (atau yg merasa dirinya sebagai Muslim) :
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama Ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti Cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq. Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label : Ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti. “Wanita baik hanya Diperuntukkan untuk Laki-laki baik”.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu.
Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu.
Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu.
Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.
Ada beda,,Persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama “RASA” dan “PEMAKNAAN”.
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah. Antum memang bukan Mush’ab. Antum juga tak sekualitas Yusuf AS.Tetapi Antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova. Karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah : Segeralah Menikah atau Jauhi Wanita dengan puasa.
Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu Pertanyaan ini dengan Jujur :
1. Setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan Cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah Pernikahan ?
2. Ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu,
dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi ?
Kalau Jawabannya : “Ya !”
“SELAMAT”
Berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan Cinta kepada Fathimah binti Muhammad SAW, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga.
Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon Suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga Hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan Cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon Suami kami sebenarnya?
Maaf, Wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai Saudara kami Tolong Jaga kami. Karena kami akan Kuat menolak rayuan Preman, but bisa jadi kami Lemah dengan Surat Cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya?
Bukan cuma saat Menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan Dia Maha Memiliki kami. So,,, Mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami.
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.
Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama Ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti Cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq. Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label : Ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti. “Wanita baik hanya Diperuntukkan untuk Laki-laki baik”.
Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu.
Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu.
Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu.
Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu.
Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.
Ada beda,,Persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama “RASA” dan “PEMAKNAAN”.
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah. Antum memang bukan Mush’ab. Antum juga tak sekualitas Yusuf AS.Tetapi Antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova. Karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah : Segeralah Menikah atau Jauhi Wanita dengan puasa.
Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu Pertanyaan ini dengan Jujur :
1. Setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan Cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah Pernikahan ?
2. Ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu,
dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi ?
Kalau Jawabannya : “Ya !”
“SELAMAT”
Berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan Cinta kepada Fathimah binti Muhammad SAW, setelah menikah. Ali, pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga.
Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon Suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga Hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan Cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami. Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon Suami kami sebenarnya?
Maaf, Wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai Saudara kami Tolong Jaga kami. Karena kami akan Kuat menolak rayuan Preman, but bisa jadi kami Lemah dengan Surat Cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-Nya?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-Nya?
Bukan cuma saat Menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan Dia Maha Memiliki kami. So,,, Mintalah kepada-Nya sebelum mendatangi kami.
Are u Ready????just prepare your self J
Puisi Si "Burung Merak"
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta,,,
kau takkan mengerti segala luka ku...
karna cinta tlah sembunyikan pisaunya.
...
Bayangkan wajah mu adalah siksa,
sepi adalah ketakutan dan kelumpuhan,
kau telah menjadi racun bagi darahku.
apabila aku dalam dekapan dan sepi,
itulah berarti aku TUNGKU TANPA API
( 3 hati 2 dunia 1 cinta )
Langganan:
Postingan (Atom)